Apa kelebihan dan kelemahan masing-masing jenis database, serta kapan sebaiknya kita menggunakan satu jenis database daripada yang lain?
Jenis database ada beberapa, tapi yang paling umum:
-
Relational (SQL – MySQL, PostgreSQL)
✔️ Data terstruktur, pakai tabel & relasi.
✔️ Cocok buat transaksi bisnis, aplikasi keuangan.
❌ Kurang fleksibel kalau datanya sering berubah format. -
NoSQL (MongoDB, Firebase)
✔️ Fleksibel, cocok buat data semi-struktur (JSON).
✔️ Bagus buat big data & aplikasi real-time.
❌ Nggak selalu support transaksi kompleks kaya SQL. -
NewSQL (CockroachDB, Google Spanner)
✔️ Kombinasi SQL + skalabilitas NoSQL.
✔️ Cocok buat aplikasi yang butuh high availability.
❌ Masih berkembang, nggak semua platform support.
Gunakan SQL kalau datamu rapi & pakai transaksi.
Gunakan NoSQL kalau butuh fleksibilitas & skalabilitas tinggi.
Gunakan NewSQL kalau mau performa tinggi tapi tetap pakai SQL.
Berikut ringkasan kelebihan dan kelemahan berbagai jenis database:
1. Relational Database (SQL)
- Kelebihan: Data terstruktur, konsistensi tinggi, query kuat.
- Kelemahan: Kurang fleksibel untuk data tidak terstruktur, skalabilitas terbatas.
- Digunakan untuk: Aplikasi bisnis, keuangan, dan sistem manajemen data terstruktur.
2. NoSQL Database
- Kelebihan: Fleksibel dengan data tidak terstruktur, skalabilitas tinggi.
- Kelemahan: Konsistensi data lebih lemah, tanpa standar query.
- Digunakan untuk: Big data, aplikasi sosial media, dan data dengan variasi tinggi.
3. In-Memory Database
- Kelebihan: Sangat cepat, latency rendah.
- Kelemahan: Memori terbatas, data hilang saat reboot.
- Digunakan untuk: Aplikasi real-time dan transaksi cepat.
4. Graph Database
- Kelebihan: Efisien untuk hubungan data kompleks.
- Kelemahan: Tidak ideal untuk transaksi sederhana.
- Digunakan untuk: Jaringan sosial, analisis hubungan, deteksi penipuan.
5. Columnar Database
- Kelebihan: Efisien untuk analitik data besar.
- Kelemahan: Kurang efisien untuk operasi update.
- Digunakan untuk: Data warehousing, analitik bisnis.
Pilih jenis database sesuai kebutuhan aplikasi dan data yang dikelola.
- SQL (MySQL, PostgreSQL) – Terstruktur, cocok untuk transaksi kompleks (keuangan, e-commerce).
- NoSQL (MongoDB, Firebase) – Fleksibel, skala besar, untuk data tidak terstruktur (media sosial, big data).
- In-Memory (Redis, Memcached) – Super cepat, ideal untuk caching (sesi user, real-time analytics).
- Graph (Neo4j) – Optimal untuk hubungan data kompleks (jaringan sosial, rekomendasi).